Kamis, 01 Oktober 2009

MANAGEMENT ASSET BERBASIS RISIKO PADA PERUSAHAAN AIR MINUM

Air bersih atau air minum sangat penting artinya bagi kehidupan manusia. Kajian global kondisi air di dunia yang disampaikan pada World Water Forum II di Denhaag tahun 2000, memproyeksikan bahwa pada tahun 2025 akan terjadi krisis air di beberapa negara. Krisis air dapat saja terjadi di Indonesia apabila pemerintah dan perusahaan air minum tidak dapat secara maksimal mengelola asset utamanya.

Berbagai permasalahan yang dihadapi perusahaan air minum saat ini, seperti: tingginya tingkat kebocoran air yang diproduksi, kapasitas produksi yang belum terpakai, biaya operasional/pemeliharaan untuk menghasilkan air bersih setiap meter kubiknya masih lebih tinggi atau sama dengan harga jual air setiap meter kubiknya, belum dapat terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan air minum bersih baik secara kuantitas maupun kualitas, konflik perebutan air baku yang melintasi dua atau lebih pemerintah daerah, adanya daerah yang tidak menyediakan pengaturan air baku, adanya penggundulan hutan di kawasan daerah aliran sungai, kesulitan keuangan, terbelit hutang yang cukup besar dan tidak mampu membayar hutang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, bahkan tidak sedikit dari perusahaan air minum yang ada, jika ditinjau dari posisi keuangan perusahaan sudah dalam keadaan pailit, mencerminkan belum maksimalnya pengelolaan asset utama perusahaan air minum.

Bagi perusahaan air minum, infrastruktur air minum merupakan asset utama yang nilainya signifikan. Oleh karena itu harus dikelola secara baik mulai sejak perencanaan kebutuhan, penyediaan dana, pengadaan asset, pengoperasian, pemeliharaan, hingga pada pemusnahan asset. Pengelolaan asset tersebut dikenal dengan istilah manajemen asset.

Manajemen asset merupakan suatu pendekatan yang dapat memberikan semua informasi dan alat analisa yang diperlukan untuk mengelola asset yang ada agar menjadi lebih efektif dan dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan masa mendatang, tidak terlepas dari peristiwa yang mungkin terjadi dan dapat menghambat pencapaian tujuan/sasaran perusahaan. Peristiwa yang dapat menghambat pencapaian tujuan manajemen tersebut atau biasa disebut dengan risiko, harus dikelola dengan baik dengan cara menerapkan manajemen risiko yang sistematis.

Banyak definisi yang digunakan untuk menjelaskan istilah manajemen asset. Secara umum manajemen asset didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dikaitkan dengan mengidentifikasi asset apa yang diperlukan, bagaimana cara mendapatkannya, cara mendukung dan memeliharanya, serta cara membuang atau memperbaruinya sehingga asset tersebut secara efektif dan efisien dapat mewujudkan sasaran/obyektif. Sedangkan secara khusus manajemen asset didefinisikan sebagai serangkaian disiplin, metode, prosedur dan tool untuk mengoptimalkan dampak bisnis keseluruhan atas biaya, kinerja dan paparan risiko (terkait dengan ketersediaan, efisiensi, umur pakai, dan regulasi /keselamatan/ kepatuhan pada aturan lingkungan hidup ) dari asset fisik perusahaan

Manajemen asset sangat diperlukan untuk mencapai level layanan yang dibutuhkan dengan cara yang paling efisien dalam biaya dengan pengadaan, akuisisi, maintenance, operasi, rehabilitasi dan pemberhentian asset-asset untuk konsumen saat ini dan dimasa yang akan datang. Bagi perusahaan air minum kinerja keberhasilan asset infrastruktur air minum dapat berupa tingkat kontinuitas pasokan air minum harian/jangka panjang, kecukupan tekanan/aliran dan kualitas air minum yang sesuai dengan standar kesehatan, dan tingkat buangan limbah operasi dan pemeliharaan infrastruktur air minum.


Radityo Heru Prabowo
Staff (2007-2009) and Student (2007-2009)
Jakarta

1 komentar:

  1. A Look at the Casino in Michigan
    There are 당진 출장안마 four casinos in Michigan that make the 보령 출장안마 list. 1. Casino 여수 출장마사지 Michigan: Hollywood Casino; 목포 출장안마 2. 양산 출장마사지 Casino Niagara Resort & Spa: The Ultimate Destination. 3.

    BalasHapus